Hasilnya cukup mengejutkan, mereka membuka peluang untuk adanya merger atau datangnya investor ke manajemen Persik.
Sebagaimana yang disampaikan Yahya Bahri, media officer Persik ketika dikonfirmasi Jawa Pos kemarin.
Sebagaimana yang disampaikan Yahya Bahri, media officer Persik ketika dikonfirmasi Jawa Pos kemarin.
Dia menyebutkan saat ini konsentrasi
manajemen adalah mengupayakan agar Persik tetap eksis pada kompetisi
musim depan. Untuk itu, segala cara bakal ditempuh agar tim kesayangan
Persikmania itu tetap bisa tampil.
"Sejauh ini ada beberapa alternatif tentang sponsor, tetapi hingga hari ini (kemarin, Red) kami masih belum bisa memastikan pihak tersebut," katanya.
"Sejauh ini ada beberapa alternatif tentang sponsor, tetapi hingga hari ini (kemarin, Red) kami masih belum bisa memastikan pihak tersebut," katanya.
Dalam hal ini, Yahya menyatakan bahwa
manajemen saat ini melakukan terobosan-terobosan terkait upaya mendukung
pendanaan Persik musim depan.
"Jangan pembentukan tim, status keuangan kami masih gelap. Ibaratnya, saat ini peluang Persik sekitar 75 persen untuk off di ISL musim depan," tegasnya. Situasi ini akan membuat perjuangan Macan Putih untuk bertahan dari zona degradasi musim kemarin sia-sia.
"Jangan pembentukan tim, status keuangan kami masih gelap. Ibaratnya, saat ini peluang Persik sekitar 75 persen untuk off di ISL musim depan," tegasnya. Situasi ini akan membuat perjuangan Macan Putih untuk bertahan dari zona degradasi musim kemarin sia-sia.
Apalagi mereka juga sudah susah payah kembali menembus ketatnya persaingan di ISL setelah promosi diawal musim lalu.
Kesulitan finansial yang dialami Persik ini sejatinya memang sudah terendus sejak berahirnya kompetisi ISL 2014 lalu. Catatan dua bulan tunggakan gaji menjadi bukti kongkrit betapa manajemen Macan Putih memang kesulitan dari sisi pendanaan.
Nah, salah satu terobosan manajemen adalah membuka peluang merger dari pihak atau klub lain untuk sama-sama memajukan Persik.
Kesulitan finansial yang dialami Persik ini sejatinya memang sudah terendus sejak berahirnya kompetisi ISL 2014 lalu. Catatan dua bulan tunggakan gaji menjadi bukti kongkrit betapa manajemen Macan Putih memang kesulitan dari sisi pendanaan.
Nah, salah satu terobosan manajemen adalah membuka peluang merger dari pihak atau klub lain untuk sama-sama memajukan Persik.
"Saat ini ada investor yang sudah
komunikasi dengan kami, baru sebatas by phone, tetapi akan kami tindak
lanjuti dalam pertemuan yang kami rencanakan digelar satu hingga dua
hari kedepan," tegasnya.
Salah satu konsekuensinya adalah kemungkinan penambahan nama lain dibelakang Persik. Seperti halnya yang dilakukan Putra Samarinda yang kini berhome base di Bali dengan nama Bali United Pusam FC.
Salah satu konsekuensinya adalah kemungkinan penambahan nama lain dibelakang Persik. Seperti halnya yang dilakukan Putra Samarinda yang kini berhome base di Bali dengan nama Bali United Pusam FC.
"Bisa saja itu terjadi, asalkan home
base Persik tidak dipindah dari Kediri. Dan pihak yang bersangkutan
punya komitmen untuk mengembangkan Persik menjadi lebih baik," jelasnya.
Pemerintah daerah Kota Kediri sebenarnya juga turut prihatin dengan kondisi Persik saat ini. Bahkan, walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, diakui Yahya siap pasang badan agar Persik bisa mendapatkan sponsor untuk musim depan.
"Karena APBD sudah diharamkan buat klub
sepak bola di Indonesia, perhatian beliau saat ini dicurahkan untuk
membantu Persik mendapatkan sponsor," tandasnya.Pemerintah daerah Kota Kediri sebenarnya juga turut prihatin dengan kondisi Persik saat ini. Bahkan, walikota Kediri, Abdullah Abu Bakar, diakui Yahya siap pasang badan agar Persik bisa mendapatkan sponsor untuk musim depan.